Yesus Memberkati Anak-anak

Sir 17:1-15; Mrk.10:13-16

Salah satu tugas orang tua adalah mendampingi dan membawa anak-anaknya kepada Yesus untuk mendapat berkat.
Santo Markus menampilkan sikap para Murid dan Yesus yang sangat berbeda. Sikap Yesus sangat berbeda dengan para muridnya. Yesus sangat terbuka terhadap semua orang. Sedangkan para murid tidak. Ketika orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka, para murid menghalangi dan memarahi mereka agar tidak mengganggu Yesus. Bagaimana tanggapan Yesus atas tindakan para murid-Nya? Ia marah terhadap sikap murid-murid yang tertutup terhadap kedatangan anak-anak untuk mendapat berkat-Nya. Ia marah terhadap para murid yang menjadi penghalang bukan penyalur kasih bagi anak-anak yang merindukan dan membutuhkan berkat Tuhan. Ia mengajak mereka bersikap terbuka terhadap semua orang, terutama anak-anak.

Mengapa anak-anak yang menjadi prioritas utama dan menjadi contoh hidup. “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”. Penekanan Yesus adalah orang-orang seperti anak-anak inilah yang empunya Kerajaan Allah. Para murid diajak memiliki sikap-sikap seperti seorang anak kecil: kepolosan, kesederhana, keterbukaan, kerelaan untuk bergaul dengan siapa saja. Maka tuntutan Yesus bagi para murid-Nya adalah membuka diri untuk menerima atau menyambut anak-anak ini. Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Aksi missioner yang ditunjukkan oleh Yesus adalah Ia memeluk anak-anak, meletakkan tangan-Nya atas mereka dan Ia memberkati mereka. Yesus bukan hanya sebatas memberikan pengajaran, teori tentang bagaimana menciptakan komunikasi, relasi dengan orang lain secara baik dan benar, tetapi ia sungguh menunjukkan aksi kasih yang nyata dan sangat menyentuh: memberikan pelukan kasih-Ia merangkul anak-anak dalam kehangatan cintanya; ia memakai tangan kasihnya untuk menyalurkan berkat keseluruh hidup bagi anak-anak itu.

Bagaimana dengan kita? Banyak diantara kita yang bersikap seperti para murid Yesus: selalu berusaha untuk menghalang-halangi anak, atau membatasi anak-anak untuk datang kepada Yesus. Aksi yang kita tunjukkan adalah tidak membawa anak-anak kepada Yesus untuk didoakan dan diberkati; tidak membawa anak-anak untuk mengikuti kegiatan minggu gembira, tidak mengajarkan iman akan Kristus kepada anak-anak bahkan melarang anak-anak pergi ke gereja pada hari minggu. Ingat kata-kata Yesus dalam Sabda Tuhan hari ini, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Tuntutan Yesus bagi kita adalah menjadi saluran berkat iman, kasih kepada anak-anak. Pesan Paus Yohanes Paulus II: “Ke dalam tanganmu, para orangtua dan Pembina iman anak, Allah mempercayakan ciptaan-ciptaan-Nya yang mungil…. Kamulah yang dipercayai oleh Allah untuk menjadi “guru” yang memperkenalkan Allah dan rencana keselamatan-Nya”. Inilah aksi missioner yang harus kita wujudkan dalam hidup dan karya pelayanan kita ~ RP Martin Nule, SVD