Profil Komunitas dan Rumah Retret Maranatha – Berastagi
Biara Suster Fransiskanes Santa Elisabeth Komunitas St. Lidwina atau yang sering disebut Rumah retret Maranatha berada di Jl. Sentosa No. 96 Kelurahan Lau Gumba Kecamatan Berastagi, kabupaten Karo Sumatera Utara
Komunitas ini dibangun pada tanggal 1 Pebruari 1934. Awalnya komunitas ini dibangun sebagai tempat beristirahat para penderita TBC dan tempat mengasuh anak-anak Belanda. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943, rumah ini hancur berkeping-keping akibat perang dan dibiarkan beberapa saat, sehingga sempat digarap oleh masyarakat setempat.
Tahun 1979, Berkat bantuan P. Licinus Fasol OFM Cap dan P. Thimoteus Sinaga OFM Cap akhirnya tanah berhasil kembali seluruhnya kepada kongregasi dengan membayar ganti rugi kepada masyarakat setempat. Tahun 1981, Rumah dibangun kembali dan dibangun gedung serbaguna untuk pembinaan rohani para suster dan karyawan RSE. Tahun 1982 diadakan Kapitel Regio, untuk memperluas fungsi tidak terbatas untuk kalangan sendiri melainkan wilayah Keuskupan Agung Medan. Pelayanan pembinaan rohani ini menjadi karya pelayanan para suster FSE dan dikelola oleh para suster komunitas Santa Lidwina,
yang dikenal dengan nama Rumah Retret Samadi Maranatha. Tahun 1993 gedung semakin dilengkapi dan diperbaharui mulai dari rumah suster, penginapan, Aula, kamar makan dan dapur. Aula baru ini diresmikan dan diberkati 1 Agustus 1994, menyusul bangunan yang lain. Tahun 1996 setelah menghadapi banyak tantangan karena problem rumah bordil tepat di depan gerbang masuk Maranatha, dengan kerjasama dengan Pemerintah setempat rumah bordil tersebut tidak jadi beroperasi.
Tanggal 27 September 1996 tanah tersebut dibeli dan menjadi perluasan lokasi Samadi Maranatha. Hingga sekarang Maranatha berdiri dan mampu menampung 120 tamu dengan fasilitas aula, penginapan, kapel, ruang doa, ruang makan. Untuk melayani kebutuhan rohani para pengunjung dan para peziarah rohani, di taman Rumah Retret Samadi Maranatha juga dibangun gua Maria, 14 perhentian jalan salib, patung Vieta dan Patung Yesus menyampaikan delapan sabda bahagia di bukit. Saat ini maranatha tidak hanya melayani umat dari Keuskupan Agung Medan saja tapi juga dari Keuskupan lain juga umat Kristen Protestan dan kelompok-kelompok kategorial.
Fasilitas dan Perlengkapan
1. Ruang Tidur
No |
Nama Tempat Tidur |
Jumlah |
Total |
1 |
Family Room |
5 |
5 |
2 |
Santa Elisabeth |
30 |
84 |
3 |
Santa Katarina |
6 |
36 |
4 |
Santa Pia |
8 |
48 |
5 |
Santo Yosef (masal) |
2 |
41 |
6 |
Santa Maria (masal) |
2 |
41 |
2. Aula
Nama |
Kapasitas |
Aula A |
200 orang |
Aula Gonzaga |
60 orang |
3. Kapel dan Ruang Doa
Nama |
Daya Tampung |
Maranatha |
30 orang |
Philotea |
100 orang |
San Damiano |
30 orang |
4. Fasilitas Lainnya
Nama |
Keterangan |
LCD |
Aula |
Sound System |
Aula dan Kapel |
Perlengkapan Outbound |
|
Tikar |