Bapalah yaang bersaksi tentang Aku
Yoh 5:31-47
Orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus sekalipun mereka sudah melihat tanda-tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Karena itu, Yesus berkata: “Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku”. Yesus menyampaikan kata-kata ini kepada orang Yahudi untuk menggambarkan betapa degilnya hati orang Yahudi yang tidak mampu memahami tanda-tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Yesus mengingatkan orang Yahudi dengan menyebut nama Yohanes dan Musa. Yohanes adalah orang yang tampil berseru-seru untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan dialah yang berkata: “Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Musa adalah orang pilihan Allah yang memimpin bangsa pilihan Tuhan keluar dari perbudakan menuju tanah terjanji dan menerima perintah dari Allah sebagai hukum yang mengikat hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Lebih dari Musa yang membawa umat Israel keluar dari perbudakan, Yesus adalah Allah yang hadir untuk membebaskan umat manusia dari penderitaan. Tetapi, orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus sebagai Allah yang hadir membebaskan, Allah yang menghidupkan.
Di tengah-tengah dunia yang sulit saat ini, kita bersyukur bahwa banyak orang yang rela membantu pemerintah dan para medis dalam usaha untuk mengatasi virus yang sedang melanda dunia termasuk negara kita ini. Semua itu merupakan ungkapan iman akan Kristus yang menggerakkan kita untuk berusaha menjadi saksi-Nya. Orang-orang yang dermawan saat ini adalah orang yang percaya kepada Kristus sebagai pembebas dan pemberi kehidupan. Kita berharap bahwa orang-orang seperti itu masih terus bertambah dengan berbagai cara sebagai tanda kehadiran Tuhan yang berkarya di tengah-tengah umat-Nya yang mengalami kesulitan. Pemerintah dan para medis sebagai garda terdepan dalam penanganan virus corona ini mengemban tugas yang tidak mudah. Kita berharap bahwa apa yang mereka lakukan juga adalah persembahan yang harum mewangi dihadapan Tuhan sebagai bukti imannya kepada Kristus sang juru selamat manusia.
Kita adalah orang yang terberkati, menerima kesaksian Yesus tentang diriNya, Yang Maha Tinggi datang dari Allah. Ia datang menjumpai kita dengan hati yang terbuka. Ia menjumpai kita dalam rutinitas sederhana, menyentuh hidup dan karya kita, tanpa jaga jarak, apalagi Dia adalah Yang Ilahi, datang dari Allah. Dia tidak membutuhkan hormat dari kita, yang terpenting adalah kita datang kepadaNya untuk memperoleh hidup itu. Mari, saudara/i, kita datang kepadaNya, agar kita memperoleh hidup itu yang telah disediakan-Nya bagi kita ~ Sr.M. Selestina Uduk FSE.