Pesta Salib Suci
Selasa, 14 September 2021
Bil. 21:4-9 dan Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17
Pada Pesta Salib Suci ini, Gereja mengajak kita untuk merenungkan makna salib bagi hidup kita. Berdasarkan catatan historis Pesta Salib Suci disebut juga Pesta Pemulihan Salib Tuhan. Berawal ditemukannya salib asli Kristus oleh St. Helena, ibu Kaisar Romawi Konstantin, dialah yang mengawali tradisi pesta ini. Sejarah mencatat bahwa setelah penemuan salib asli Kristus, sebuah basilika didirikan oleh St. Helena di atas Makam Kudus Kristus.
Tiada tanda, tiada lambang yang terjalin erat dengan kehidupan umat beriman selain tanda salib. Itulah yang dibuat tanda seorang kanak-kanak pada awal hidupnya dan itulah pula tanda yang menutup kehidupan seseorang. Mula-mula merupakan tanda aib, hina dan kematian tetapi kemudian tanda iman, harapan dan cinta kasih. Dengan salib itulah Yesus mematahkan kuasa maut dan dosa. Di Balik kegelapan salib bersinarlah cahaya Paska bagi kita.
Kita diajak untuk memberikan penghormatan pada salib sebagai lambang keselamatan kita dan tanda kasih Allah bagi kita. Tuhan Yesus membandingkan salibNya dengan peristiwa musa meninggikan ular tembaga. Orang Israel yang dipagut ular akan selamat jika mereka memandang ular tembaga itu.
Tuhan yesus menegaskan bahwa orangpun akan selamat jika memandang Dia yang ditinggikan di salib dan percaya.