Sering kita menilai Allah atau sesama sesuai situasi hati dan keadaan hidup kita saat itu. bila hati dan situasi hidup baik, aman, gembira dan berhasil maka peenilaian yang diberikan kepada Allah dan sesama itu baik, benar dan adil. Namun bila ada persoalan/masalah Allah dan orang lain yang dipersalahkan. Kenyataan yang harus diakui dan dimani adalah bahwa Keadilan Allah berbeda dengan yang dipikirkan manusia. Allah menawarkan keselamatan yang sama kepada kita. Rahmat Allah yang diberikan secara cuma-cuma tidak berdasarkan status sosial, pekerjaan, prestasi. Allah berbelas kasih kepada semua orang sama.
Kasih dan kerahiman Allah diberikan berdasarkan rahmat yang dianugerahkan secara cuma-cuma. Kebaikan dan kasih Allah bukanlah imbalan, melainkan suatu hubungan personal yang ditawarkan Allah kepada setiap orang. Entah kita pekerja jam pertama, kedua atau pun terakhir, kasih kerahiman Allah berlaku sama untuk kita semua berdasarkan belas kasih-Nya yang melimpah. Itulah keadilan Allah. “Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah Aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiKu? Atau iri hatikah engkau karena Aku murah hati?” Sikap kita adalah selalu bersyukur atas rahmat yang kita terima setiap hari dari Tuhan dan sesama kita ~ RP Martin Nule SVD
