Luk.17:1-6
Salam jumpa dalam Sang Sabda. Ada mengatakan bahwa mengapa manusia sekarang sikap aneh-aneh? Mengapa anakku yang sejak kecil sangat polos sekarang sudah berubah menjadi nakal, bandel dan tidak mendengarkan nasehat kami? Setan apa dan siapa yang merasuki dan mengoda anakku? Jawabannya adalah selagi setan masih berkeliaran di dunia ini, penyesatan itu akan tetap ada. Menanggapi situasi ini, Yesus sangat bijaksana memberikan arahan kepada para murid-Nya agar waspada dan bijak dalam hidup mereka. Yesus terang-terangan mengatakan, “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang menyesatkan.”
Ajakan Yesus bagi para murid adalah Pertama: menjaga diri. “Jagalah dirimu”. Kunci untuk membebaskan diri dari goda-godaan adalah menjaga diri, selalu waspada dan hati-hati, tahu menempatakan diri. Jaga diri yang dimaksudkan Yesus di sini adalah jangan tergoda dengan godaan dunia dan jangan mengoda orang lain untuk berbuat dosa. Kedua berilah pengampunan. Yesus mengajak para murid agar memiliki sikap pengampunan dan belas kasih. Mereka harus menjadi orang yang murah hati dan pengampun, tidak menyimpan dendam dan benci. Memiliki hati yang berbelas kasih akan membuahkan sukacita dan damai, kerukunan, persaudaraan dan kasih. Ketiga: Milikilah Iman yang kuat. Mereka tidak boleh meragukan imannya, percaya sungguh akan Sabda dan segala kuasa Allah. “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah didalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”
Tiga nasehat Yesus ini sangat relevan bagi kita saat ini. Mari kita miliki tiga sikap ini, selalu menjaga diri menjadi orang yang baik; menjadi orang yang pendamai dan tidak membalas dendam atau benci; dan memiliki iman yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, persoalan dan tugas tanggungjawab yang diserahkan kepada kita. Santo Martinus, doakan kami ~ RP Martin Nule, SVD