2Mak.7:1.20-31; Luk.19:11-28
Salam dalam Sang Sabda. Saya bangga melihat beberapa orang yang tekun dalam tugas dan tanggungjawab mereka. Mereka pasti dipercaya dan diberi tanggungjawab lebih.
Perumpamaan tentang uang mina yang diberikan kepada sepuluh orang masing-masing satu mina adalah wujud tanggungjawab Allah kepada manusia. Perintahnya adalah Pakailah mina ini untuk berdagang sampai aku kembali. Allah memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk mengembangkan mina yang diterimanya.
Allah tidak menentukan berapa persen dari mina itu harus dikembangkan dan dihasilkan. Ia percaya penuh pada kreatifitas dan usaha, perjuangan dari sepuluh orang yang mendapat kepercayaan itu. Apa hasil dari kepercayaan ini? Ada yang melaksanakan perintah Allah dengan baik dan bertanggungjawab dan ada yang tidak. Ada yang menghasilkan sepuluh mina dan lima mina dan malah ada yang tidak berbuat apa-apa, malahan mina disimpan dalam tanah, tidak dikembangkan. Hasilnya seperti apa? Mereka yang setia dan bertanggungjawab melaksanakan perintah Allah mendapat kepercayaan lebih dari Allah. “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. Sedangkan kepada hamba yang tidak melaksanakan perintah Allah, mendapat kutukan dan siksaan dari Tuhan. Bukan hanya itu saja, segala yang ada padanya diambilnya. Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
Dalam perumpamaan ini, Yesus mengajak para murid-Nya dan pendengarnya termasuk kita agar Pertama, bergembira menerima karunia yang diberikan kepada kita. setiap orang diberi karunia yang sama. Allah berlaku adil terhadap semua orang. Kedua: Semua pemberian Allah harus dipertanggungjawabkan: Allah percaya penuh kepada manusia. Ia mempercayakan tanggungjawab penuh kepada manusia. Orang yang setia dan bertanggungjawab akan mendapat berkat melimpah. Sebaliknya orang yang tidak setia akan mendapat hukuman dari Allah. Ketiga: Kebahagiaan dan penderitaan diciptakan oleh manusia sendiri bukan kutukan dari Allah. Kebahagiaan diperoleh karena kesetiaan dan tanggungjawab yang sungguh. Sedangakan penderitaan terjadi karena malas dan tidak bertanggungjawab. Bagaimana sikap kita atas tiga pesan ini? Mari menentukan sikap ~ RP Martin Nule SVD