“MENUTUP DIRI MENDENGAR YOHANES PEMBAPTIS DAN ANAK MANUSIA”
Renungan Jumat, 13 Desember 2024
Mat:11:16-19
Sering ditemukan fakta bahwa orang tidak gampang mendengar dan percaya. Banyak nabi diutus Allah untuk mewartakan bahwa akan datang seorang dari keturunan Daud, yang akan menjadi juru selamat. Yohanes Pembaptis sebagai nabi terakhir tampil menyerukan pertobatan agar mempersiapkan jalan bagi kedatangan Anak Manusia.
Ketika Yesus Kristus hadir sebagai Putera Manusia Ia melaksanakan mujizat-mujizat besar, mewartakan Sabda Allah dengan penuh wibawa tetapi semuanya dianggap sepele, diremehkan oleh orang-orang Yahudi dan ahli-ahli Taurat. Bahkan mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dan diwartakan oleh Yesus dan Yohanes Pembaptis sangat mengganggu disposisi mereka sebagai pemimpin agama, tokoh agama dan tokoh adat. Mentalitas seperti ini yang dikecam dan ditantang mati-matian oleh Yesus karena mereka sengaja menutup diri terhadap Allah dan berusaha mempengaruhi orang lain untuk tidak percaya kepada-Nya dan para utusan Allah. Karena itu, Yesus mengatakan “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum , sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Di antara orang beriman, kita masih menemukan orang yang belum membuka dirinya untuk mendengar suara Tuhan, membaca dan merenungakan Sabda Allah. Ada umat juga yang masih menutup mata imannya untuk hadir di gereja dan lingkungan mengikuti perayaan ekaristi dan ibadat sabda. Adven membantu kita untuk membaharui sikap iman, pola tingkah laku kita kepada Tuhan dan sesama. Yesus mengajak kita untuk tidak berlaku seperti orang-orang sebangsanya, tetapi menjadi pelaku dan penderngar Sabda Allah yang baik ~ RP Martin Nule SVD