Bermurah Hati Seperti Allah

Renungan Senin Prapaskah II, 17 Maret 2025
Dan.9:4b-10; Luk.6:36-38

 

Ajakan Sabda Yesus, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Di sini, Yesus mengajak para murid-Nya agar membuka diri dan bermurah hati seperti Allah. Tindakan kemurahan hati yang ditawarkan Yesus bersifat nyata, langsung dan wajib dilaksanakan. Ada tindakan manusia yang sangat bertentangan dengan kasih, dilarang Yesus agar jangan dipraktekan kepada orang lain, seperti tindakan menghakimi, menghukum. Maka tegas mengatakan “Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi”. Tujuan perintah Yesus ini adalah mengajak para murid agar meniru tindakan Allah khususnya menegakkan atau mengutama kasih, yaitu mewujukan tindakan belaskasihan-Nya kepada manusia. Tindakan ini hanya dilakukan oleh Allah dan diwariskan kepada setiap manusia yang memiliki hati yang penuh kasih, kemurahan belaskasihan seperti Allah sendiri. Tindakan manusia tidak melampaui tindakan Bapa. Sebab kebaikan Bapa tidak ada tara bandingnya. Harapan dan perintah Yesus adalah meniru tindkan Allah. Artinya menjadikan tindakan kita serupa dengan-Nya, yakni tidak menghukum, tidak menghakimi, selalu mengampuni dan memberi. “Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Artinya Allah sendiri akan mengukur pemberian kita dan sebagai imbalannya, Ia akan memberi kepada kita. Ukuran berkat dan pahala yang kita terima akan sebanding dengan kepedulian kita dan pertolongan yang kita berikan kepada orang lain.

Ajakan Yesus bernada harapan, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati dan perintah agar jangan menghakimi, menghukum, tetapi mengampuni, dan memberi menjadi kewajiban bagi kita agar dipraktekan dalam masa prapaskah ini. Kita dituntut mewujudnyatakan tindakan kasih melalui sikap dan perbuatan kita memberi aksi puasa yang bertujuan untuk beberbagi kasih dengan orang yang menderita, sakit, orang sangat membutuhkan; dan memurnikan hati dan budi kita dari menghakimi dan menghukum orang lain. Mari kita coba terapkan hari demi hari sehingga berbuah limpah. Bermurah hatilah, seperti Allah adalah murah hati ~ RP Martin Nule, SVD