Diet Diabetes Mellitus

TATALAKSANA DIET PADA DIABETES MELLITUS

          Diabetes mellitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormone insulin secara absolute atau relative.

          Hormone insulin adalah hormone yang diproduksi pancreas yaitu sel- sel beta yang membuat sel dapat memetabolisme dan menyimpan glukosa sebagai sumber energy (bahan bakar tubuh).

Tipe Diabetes mellitus

  1. Diabetes tipe I (tergantung insulin atau insulin- dependent)

    Terjadi karena kerusakan sel beta pakreas yang mengakibatkan terjadinya defisiensi (penurunan) produksi insulin. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah, sering buang air kecil (polyuria), kehilangan berat badan (polydipsia), kekurangan cairan (dehidrasi), ketidakseimbangan elektrolit, dan ketoasidodis.

  1. Diabetes tipe II (tidak tergantung insulin atau non insulin dependent)

    Jumlahnya sangat banyak, Indonesia menduduki peringkat ke 7 di dunia setelah Cina, India, Amerika, Brazil, Mesiko, dan akan meningkat menjadi peringkat ke 6 tahun 2035. Factor resikonya adalah kegemukan, usia lanjut, riwayat keluarga, riwayat DM pada saat melahirkan, dan jarang melakukan aktivitas. Seseorang dengan DM tipe 2 bisa disertai gejala bisa tidak. Bila DMnya tidak terkontrol maka akan muncul gejala- gejala polidipsia, poliuria, poliphagia, dan kehilangan berat badan.

  1. Diabetes kehamilan

   Adalah suatu kondisi di mana terjadi ketidaktahanan terhadap glukosa pada wanita hamil.

  1. Diabetes tipe khusus. Hal ini terjadi karena factor genetic, pembedahan, obat- obatan, gizi yang salah, infeksi, dan penyakit lainnya
  2. Diabetes karena rusaknya keseimbangan glukosa

Empat pilar pengobatan Diabetes Mellitus adalah:

  1. Edukasi
  2. Diet
  3. Obat- obatan
  4. Olah raga

       Terapi gizi medis merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Prinsip pengaturan makanan hampir sama dengan anjuran makanan untuk masyarakat secara umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan gizi masing- masing individu.

      Tujuan terapi gizi medis adalah membantu orang dengan diabetes meperbaiki kebiasaan gizi dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolic yang baik dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi terutama penyakit kardivaskular (jantung).

Langkah- langkah terapi gizi medis adalah:

  1. Pengkajian
  2. Menentukan tujuan yang akan dicapai
  3. Intervensi gizi
  4. Evaluasi dan monitoring

Kebutuhan zat gizi:

  1. Protein

Kebutuhan protein normal 10-15% dari total energy, kecuali bila terjadi kerusakan ginjal pada pasien dewasa protein diberikan 0,8 g/kgBB.

  1. Lemak

Lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total dalam bentuk <10% dari energy total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi < 300mg/hr

  1. Karbohidrat dan pemanis

Direkomendasikan sisa dari sisa kebutuhan energy total 60- 70%. Prioritas hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber karbohidrat.

Pemanis yang direkomendasikan adalah sakarin, aspartame, acesulfame yang banyak terdapat dipasaran.

  1. Rekomendasi asupan serat sama dengan orang sehat yang tidak diabetes yaitu 20-35 gram serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Yang diutamakan adalh serat larut yang banyak terdapat pada hevermout, kacang- kacangan, sayur dan buah- buahan.
  2. Natrium

Anjuran asupan natrium sama dengan orang sehat tanpa diabetes mellitus yaitu 3000 mg, sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mg nantium perhari

  1. Alkohol

Alcohol dapat meningkatkan resiko KGD menjadi rendah (hipoglikemia) pada pasien dengan insulin. Sebaiknya alcohol tidak dikonsumsi bagi penderita diabetes mellitus.

  1. Vitamin dan mineral

Asupan gizi cukup, biasanya pasien tidak perlu mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral.

Dalam pelaksanaannya sehari- hari ada 3 pedoman makan untuk diabetes yaitu: 3j (jumlah, jadwal, jenis) artinya :

J1: jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan kurangi atau tambahi

J2: Jadwal diit harus diikuti sesuai dengan intervalnya

J3: jenis makanan yang manis harus duhindari

Jadwal yang dianjurkan adalah 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan. Jarak waktu antara makan utama dengan kudapan adalah 3 jam. Contoh :

  • Pukul 06.30 : sarapan
  • Pukul 09.30 : snacks atau buah
  • Pukul 12.30 : makan siang
  • Pukul 15.30 : snacks atau buah
  • Pukul 18.30 : makan malam
  • Pukul 21.30 : snacks atau buah

Jadwal ini bisa berubah asalkan jarak waktunya tetap 3 jam.

Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

  1. Bahan makanan yang dianjurkan :
  2. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi da sagu
  3. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang- kacangan.
  4. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar
  5. Bahan makanan yang tidak dianjurkan
  6. Banyak mengandung gula sederhana, seperti:
  • Gula pasir, gula jawa.
  • Sirop, jam, jeli, buah- buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol, dan eskrim
  • Kue- kue manis, dodol, cake, dan tacis
  1. Mengandung banyak lemak, seperti: cake, makanan siap saji, serta goreng- gorengan
  2. Mengandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan.

Indeks Glikemik

      Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan tentang gizi dan makanan. Saat ini Indeks glikemik diperhitungkan dalam terapi gizi medis diabetes mellitus. Makanan dengan indeks glikemik tinggi cenderung lebih cepat meningkatkan KGD dalam darah. Contoh bahan makan dengan indeks glikemik :

Rendah (<55)

  1. Nasi pera
  2. Nasi pulen
  3. Kacang-kacangan
  4. Nenas
  5. Tempe goreng
  6. Tahu
  7. Pepaya
  8. Sawo
  9. Jeruk

 Sedang (55-70) 

  1. Kentang
  2. Roti
  3. Nasi beras merah
  4. Mangga
  5. Nangka
  6. Pizza
  7. Madu
  8. Pisang Raja

Tinggi (>70)  

  1. Ketan
  2. Singkong
  3. Corn Flakes
  4. Timpan

 Manfaat olah  raga bagi diabetes adalah:

  • Mengendalikan kadar gula darah
  • Memperbaiki resistensi insulin
  • Memperbaiki tekanan darah
  • Menurunkan kolesterol
  • Meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan
  • Mengurangi resiko penyakit jantung koroner
  • Memperbaiki gejala muskuloskeletal
  • Menurunkan berat badan
  • Memberi keuntungan psikologis, percaya diri dan meningkatkan kualitas hidup
  • Mencegah terjadinya DM
  • Mengurangi kebutuhan obat oral dan insulin 

~ Tim Gizi RS Santa Elisabeth Medan