Membahagiakan Sesama (Asumpta FSE)

Membahagiakan Sesama di Masa Pandemic Covid 19

Setiap orang ingin bahagia. Seseorang memilih jalan hidup yang berbeda-beda tentu ingin bahagia. Ada yang ingin menikah, ingin menjadi seorang dokter, suster, pastor, guru dan lain sebagainya tentu ingin bahagia. Bahkan seorang pemulung, buruh kasar atau anak jalanan tentu ingin bahagia. Kebahagiaan yang dimiliki setiap orang akan berdampak baik juga bagi orang lain.

karya sosial fse

Saat kita bahagia, tentu apapun yang kita lakukan adalah hal positif yang sungguh menggambarkan suasana hati kita. Hal yang positif itu akan dapat dirasakan oleh orang di sekitar kita. Berbeda saat hati kita gundah gulana, maka apapun yang kita lakukan tentu akan menjadi kurang menyenangkan untuk kita sendiri bahkan untuk orang lain, entah itu pekerjaan kita menjadi berantakan atau lain sebagainya. Hal tersebut wajar kita alami, karena kebahagiaan itu berbicara soal suasana batin yang penuh kedamaian. Hati yang damai akan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain. Maka saat kita semakin bahagia, saat itu juga kita membahagiakan orang lain dengan kedamaian yang kita miliki.

Situasi  covid 19 telah mengacaukan kehidupan manusia. Ada yang mengalami kesulitan ekonomi, kehilangan keluarga, kehilangan pekerjaan bahkan beban sosial. Semua dipaksa untuk jaga jarak dan dilarang saling mengunjungi. Dalam situasi seperti ini tentu kita bertanya bagaimana saya bisa bahagia dan membahagiakan orang lain?

Masa pandemic ini, kita dapat membahagiakan diri kita tanpa harus berjalan-jalan ke tempat rekreasi, belanja ke sana ke mari atau saling mengunjungi karena itu semua bisa membahayakan diri saya dan juga orang-orang di sekitar saya. Ada hal-hal menarik dan berbeda  yang harus kita lakukan untuk kebahagiaan kita dan juga kebahagiaan orang di sekitar kita yakni tetap tinggal di rumah dengan keluarga, langkah ini adalah salah satu cara kita membahagiakan keluarga kita sendiri. Kita hadir di rumah memberi rasa nyaman bagi anak-anak kita, saudara kita bahkan orang tua kita. Cara ini akan mempererat cinta dalam keluarga. Dalam situasi ini kebahagiaan itu akan lebih hangat kita bagikan dan kita rasakan. Hal sederhana ini juga dapat membahagiakan para dokter, perawat dan tim medis karena pasien covid tidak terus bertambah dan mereka akan merasa dicintai dan dihargai. Ketika pasien covid 19 bertambah maka beban mereka juga bertambah. Kita tidak boleh lupa bahwa mereka juga ingin tenang dan bahagia seperti kita. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Langkah ini tentu akan membawa kebahagiaan untuk diri kita karena kita akan diberi kesehatan dan terhindar dari covid ini. Cara ini juga adalah cara kita membahagiakan orang lain karena mereka tetap sehat dan tidak terpapar covid 19.

Tentu hal ini sederhana tetapi sering lalai kita lakukan atau bahkan kadang membosankan karena waktunya terlalu lama atau kurang menyenangkan. Kita perlu melihat dan meneladan hidup Yesus yang melakukan segala hal yang dikehendaki Bapa untuk keselamatan manusia. Kehendak Bapa itu, bukan hal sepele tetapi penting bahkan Yesus mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan dan keselamatan manusia.

Kehendak Bapa di masa pandemic ini kita mulai dari hal kecil, kita hadir membagi kebahagiaan itu kepada sesama. Kebiasaan hidup sehat dan taat protokol kesehatan adalah cara kita dapat membahagiakan dan menyelamatkan diri dan sesama. Hal ini adalah tugas bersama kita, yang tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab pihak tertentu atau pemerintah. Saat covid 19 meningkat itulah tandanya kita belum dapat membahagiakan sesama kita. Jangan biarkan karena keegoisan kita mereka kehilangan keluarga mereka, kehilangan keluarga mereka. Mari kita hadir menjadi berkat bagi orang lain ~ Sr.M. Asumpta Gultom FSE